Lihat Artikel Unik dan Aneh : #Aneh dan Unik
Mau Update 100 Lebih Hot Topic Terbaru? #Hot Topic

Jumat, 22 Oktober 2010

Whooila!
Anda semua pasti dah pada tau kan klo di dalam sebuah Cockpit itu pasti hanya ada 2 orang awak, yaitu Pilot dan Co-Pilot.



Nah, anda tau gak sih? Klo dulu tuh ya, di dalma sebuah cockpit tuh bisa ada 3-5 orang. banyak bgt. apa aja tugas mereka? biasanya mereka itu dalam satu cockpit ada Pilot, Co-Pilot, Navigasi, telekomunikasi, dan teknisi.

Nah, berkat kemajuan teknologi, skrg dalam satu cockpit cukup hanya dengan 2 awak aja. simpel kan? tp, Anda tau siapa pelopor nya? nih baca artikel nya ya

18 Januari 1983
“Adalah Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak. Kami bangga bahwa pesawat jenis ini telah menggunakan ide yang berasal dari pikiran seorang putra Indonesia, digabungkan dengan teknologi modern baru, yang menggunakan ‘push button illuminated switches’ dan sistem ‘digital’. Kokpit dua awak ini telah menjadi kenyataan, dan saya percaya bahwa ‘Garuda Design’ ini akan menjadi pilihan bagi semua maskapai penerbangan.”

Fritz Winkelmann, Manajer Penjualan untuk Asia Jauh, Airbus Industrie

Wiweko Soepono


Anda pernah melihat isi kokpit pesawat? Pasti yang sering Anda lihat kokpit dua awak. Nah, kokpit ini dirancang oleh Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda Indonesian Airways kelahiran Blitar, 18 Januari 1923.

Kokpit yang disebut Fritz tersebut, menjadi cikal bakal dari semua kokpit berawak dua pilot pesawat badan lebar dan jumbo, bahkan sekarang pada jetliner terbesar di dunia – superjumbo Airbus A380. Airbus kemudian memberi gelar kehormatan pada Wiweko sebagai “Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit.”

Agar berbeda dan memelopori sesuatu yang baru, ketika Eropa hendak mengembangkan pesawat berbadan lebar Airbus tahun 1967, Roger Beteille, Executive Vice President dan General Manager Airbus Industrie, pernah melontarkan gagasan tentang pesawat Airbus yang kokpitnya diawaki dua orang. Gagasannya mengambil dasar pesawat dua awak buatan Perancis, Caravelle, tapi pasar saat itu hanya mau menyerap pesawat badan lebar Boeing, Douglas dan Lockheed yang kokpitnya tetap dilengkapi side-panel bagi flight engineer.

Sementara Wiweko di belahan Bumi yang lain telah mengambil langkah berani menuju two-man crew cockpit bagi pesawat kapasitas besar. Ia menciutkan jumlah awak kokpit pesawat bermesin empat Douglas DC-8 dari lima menjadi tiga orang. Alasannya, flight radio operator dan navigator tidak diperlukan lagi di pesawat, karena sudah tertangani penerbangnya.

Garuda Indonesia A300B4, pesawat berkokpit dua awak pertama di dunia


Mengambil pengalaman DC-8, dan pengalaman terbang solo melintasi Samudera Pasifik dengan Beechcraft Super H-18 dari Amerika Serikat ke Jakarta, Wiweko berkesimpulan bahwa kokpit A300 cukup diawaki dua orang saja. “Keluarkan kursi (flight engineer) itu dan mari kita berunding mengenai pembelian pesawat,” katanya kepada Roger Beteille.

Seketika itu Beteille terkejut, ia telah menemukan seseorang dengan visi jauh ke depan yang sama. Dan orang itu adalah Wiweko Soepono, asal negara berkembang tapi maju pemikiran dan pandangannya dalam menerapkan teknologi mutakhir penerbangan.

Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus ini. Juga saat ia bersama Beechcraft merancang dan mempersiapkan Beechcraft Super H-18 untuk terbang solonya melintasi Pasifik. Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.

Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan – sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8 km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927.

Kesimpulan yg penting dan harus diperhatikan:

1. Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak
2. Tn. Wiweko yang memiliki ide menggabungkan teknologi modern baru, yang menggunakan ‘push button illuminated switches’ dan sistem ‘digital’
3. Design Tn. Wiweko ini kemudian dikenal dengan nama 'Garuda Design'
4. Tn. Wiweko mendapat gelar kehormatan dari Airbus sebagai “Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit.”
5. Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus
6. Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.
7. Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan – sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8 km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927.

Sejarah Cockpit Dua Awak dipelopori oleh Orang Indonesia Whooila! unik dan aneh
Reviewer: Administrator Whooila - ItemReviewed: Sejarah Cockpit Dua Awak dipelopori oleh Orang Indonesia
Rating: 5

Sumber Artikel

Apakah Anda Menyukainya? Jangan lupa Klik Tombol Suka :

:: BERITA TERKAIT ::



:: KOTAK KOMENTAR ANDA ::

Tekan Tombol Ctrl + Klik Iklan Di bawah Ini Untuk Keluar


:: Berikan Komentar Terbaik Anda, Komentar Anda Sangat Berharga Bagi Kami ::