Pengawas alamat domain internet (ICANN) telah menyetujui penggunaan akhiran .xxx untuk situs internet bermuatan pornografi.
Tapi belum banyak yang tahu siapa orang di balik ide domain .xxx ini? Dialah Stuart Lawley, pria 47 tahun asal Inggris yang gigih memperjuangkan domain .xxx melalui perusahaan pendaftaran domain yang bermarkas di Florida AS, ICM.
Lawley telah memperjuangkan pembuatan domain .xxx sebagai ‘lapak’ maya bagi industri pornografi, sejak 2004. Lebih dari enam tahun memperjuangkan domain ini, Lawley telah mengorbankan uang sebesar US$6 juta untuk ongkos legal, dan US$3,5 juta untuk biaya lain-lain.
Setelah disetujui ICANN, Lawley akan bisa mulai menuai keuntungan, dengan menjual semua domain .xxx dengan harga US$60 atau sekitar Rp 545 ribu untuk satu nama domain. Diperkirakan Lawley bisa mengeruk US$200 juta (sekitar Rp 1,8 triliun) setiap tahun untuk sewa nama domain itu.
Menurut Lawley, kehadiran .xxx bakal memudahkan orang tua mengontrol, dan menyaring materi pornografi untuk anak-anak mereka. Namun, Lawley mengakui, tak semua pihak di industri pornografi menerima kehadiran .xxx.
“Memang ada sebagian dari industri pornografi kurang suka dengan domain baru ini. Namun mayoritas dari mereka senang,” kata Lawley seperti dikutip oleh situs Sidney Morning Herald.
Pangkal ketidaksukaan mereka dengan kehadiran domain.xxx karena mereka menganggap domain baru ini bakal memudahkan penyensoran sehingga bisa mengurangi keuntungan situs-situs porno. Beberapa di antara yang tak setuju adalah Hustler dan Vivid Entertainment.
“.xxx akan menjadi saluran bagi otoritas untuk menekan semua situs web ke segmen yang lebih terbatas untuk kemudian mengenyahkan kami dari .com,” kata Michael Klein, President Hustler.
Setidaknya ada juga pihak lain yang mendukung .xxx. Walaupun ICANN tidak memberi pengarahan khusus, namun banyak pelaku industri pornografi yang berniat mendaftarkan domain mereka di .xxx karena takut dicuri orang.
Vice President ICM John Sanders menjelaskan, jaringan Kink.com mulai mendaftarkan ribuan alamat webnya di domain.xxx lewat ICM.
Marc Bell, pemilik majalah Penthouse dan situs komunitas seks online AdultFriendFinder.com, juga tak setuju bila .xxx dinilai akan menyebabkan industri pornografi merugi.
“Pada akhirnya semuanya kembali pada masalah memberikan konten yang diinginkan oleh orang-orang. Ebay.com dan Amazon memiliki sesuatu yang diinginkan, sehingga orang-orang akan datang kembali ke situ di manapun mereka berada,” kata Bell.
Kini, ada lebih dari 153 ribu permintaan pendaftaran yang telah mengantre domain .xxx. Bila negosiasi dengan dewan ICANN berjalan mulus, domain .xxx bakal mulai digunakan pada 2011, dan diperkirakan akan ada sekitar 5 juta pendaftaran di wilayah domain ini.
Skala bisnis industri porno memang tak main-main. Diperkirakan volume industri porno adalah sebesat US$13 miliar atau sekitar Rp 118 triliun.
Menurut Ian Maude, seorang media analis di firma Enders Analysis, London, perusahaan riset pasar ComScore berani mengatakan bahwa separuh dari seluruh konsumsi online-video berhubungan dengan pornografi.
Selanjutnya, Lawley juga punya ancang-ancang untuk menjaring lebih banyak uang dari industri ini. Sang bandar .xxx berencana untuk membuat sistem pembayaran online khusus untuk domain.xxx.
Ia memperkirakan, layanan semacam PayPal ini bakal mampu memproses sekitar US$1 miliar (Rp 9 triliun) transaksi dari dunia syahwat online itu.
• VIVAnews
Ini Dia Si Bandar Domain .XXX Whooila! unik dan aneh
Reviewer: Administrator Whooila - ItemReviewed: Ini Dia Si Bandar Domain .XXX
Rating: 5
Sumber Artikel
Apakah Anda Menyukainya? Jangan lupa Klik Tombol Suka :
:: Berita Terkait | :: Kirim Komentar Anda :: |
|
:: KOTAK KOMENTAR ANDA ::